
Polusi udara didalam ruangan dapat mempengaruhi produktivitas karyawan
Mendengar kata polusi udara, pastinya bayangan kita terletak di luar ruangan serta dipadati asap kendaraan merupakan pemikiran yang langsung tersirat di kepala. Polusi hawa memanglah dipengaruhi oleh asap kendaraan serta asap yang bersumber dari pembakaran. Tingginya polusi hawa di Indonesia jadi sorotan dunia. Alasannya, sebagian kota di Indonesia jadi kota dengan polusi hawa terburuk di Asia Tenggara. Kota- kota tersebut merupakan Jakarta, Bekasi, serta Surabaya. Dilihat dari latar belakangnya, kota tersebut memanglah mempunyai mobilitas yang besar.
Polusi udara di luar ruangan memang harus menjadi salah satu masalah yang wajib diberikan perhatian lebih. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh kebutuhan makhluk hidup untuk dapat menghirup udara bersih. Alasannya, semakin buruk kualitas udara, semakin besar pula resiko terkena penyakit. Biasanya, penyakit yang akan timbul akibat udara kotor adalah penyakit yang menyerang pernapasan, seperti asma dan penyakit paru. Tapi, nggak hanya di luar ruangan, di dalam ruangan pun udara bisa berpolusi.
Jika Anda merasa lesu, kehilangan gairah, dan tidak bisa berkonsentrasi di tempat kerja, bisa jadi hal itu karena dipengaruhi oleh kualitas udara di kantor yang buruk. Studi baru menunjukkan, ventilasi yang buruk dan polusi berperan dalam fungsi kognitif karyawan. Studi yang dilakukan para ilmuwan di Harvard menemukan bahwa kualitas udara di dalam kantor dapat memiliki dampak yang signifikan pada fungsi kognitif karyawan. Ini termasuk waktu respons dan kemampuan untuk fokus.
Polusi udara memang identik dengan udara di luar ruangan, tetapi belum banyak orang yang tahu akan bahaya udara di dalam ruangan, terutama perkantoran. Udara kotor di dalam ruangan ternyata sama bahayanya dengan di luar ruangan. Apalagi, area perkantoran biasanya tidak memiliki ruangan terbuka untuk pertukaran udara bersih dan kotor. Dengan begitu, partikel berbahaya akan menempel di dalam ruangan sehingga dapat meningkatkan resiko terkena penyakit. Beberapa penyakit yang bisa muncul adalah alergi dan sakit kepala. Khusus untuk para karyawan, tentunya hal ini dapat mempengaruhi produktivitas dalam bekerja.
Beberapa partikel yang mempengaruhi polusi udara dalam ruangan adalah debu, zat berbahaya yang berasal dari alat pembersih, dan jamur. Walaupun gedung perkantoran sudah memiliki sirkulasi udara secara menyeluruh, tentunya tetap tidak bisa menggantikan udara bersih. Karena pada dasarnya, udara tercemar di dalam ruangan sulit untuk dideteksi. Lain halnya dengan udara luar yang biasanya bisa terhirup ketika kita sedang berada di luar, udara kotor dalam ruangan hampir tidak bisa dirasakan. Maka dari itu ada baiknya perkantoran sudah mulai menggunakan penyaring udara untuk tetap menjaga kebersihan udara walaupun di dalam ruangan.