Rahasia Membangun Data Center yang Baik dan Efisien: Tips Penting bagi Pelaku Bisnis!
Dalam era bisnis saat ini, data telah menjadi aset yang sangat berharga. Oleh karena itu, penting bagi para pebisnis untuk memprioritaskan menjaga, mengelola, dan memproses data secara efisien dan aman. Salah satu solusi yang menawarkan pendekatan terbaik untuk tujuan tersebut adalah melalui pembangunan data center. Namun, bagaimana sebenarnya cara membangun data center yang efisien?
Di artikel ini, kita akan menjawab pertanyaan tersebut serta memberikan panduan yang komprehensif.
Syarat-syarat dalam Membangun Data Center
Sebelum memulai proses pembangunan data center, ada beberapa syarat yang perlu dipertimbangkan. Memahami syarat-syarat ini akan membantu memastikan bahwa data center yang dibangun akan efisien dan minim gangguan pada operasional perusahaan. Berikut adalah beberapa syarat yang perlu diperhatikan:
- Pemilihan Lokasi yang Strategis
Lokasi data center harus dipilih dengan cermat. Penting untuk memastikan bahwa lokasi tersebut aman dari potensi bencana alam seperti banjir, gempa bumi, atau kebakaran. Selain itu, lokasi juga harus memiliki akses mudah ke infrastruktur penting seperti jalan, listrik, dan sumber air guna memastikan keamanan dan stabilitas data center.
- Ketersediaan Listrik yang Stabil
Pasokan listrik yang stabil sangat penting untuk menjalankan operasional data center secara optimal. Gangguan listrik bahkan yang kecil dapat menyebabkan downtime yang merugikan perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk membangun data center dekat dengan sumber listrik utama dan menyediakan solusi cadangan seperti genset atau baterai UPS untuk mengatasi pemadaman listrik.
- Keterhubungan dengan Fasilitas Lain
Data center sebaiknya berlokasi dekat dengan fasilitas penting lainnya seperti kantor pusat untuk memfasilitasi integrasi teknologi dan komunikasi antar tim. Selain itu, lokasi yang berdekatan juga dapat meningkatkan kecepatan transfer data antara data center dan fasilitas lainnya, yang pada gilirannya mendukung operasional yang lebih lancar.
- Perhatikan Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan tempat data center dibangun juga perlu diperhatikan, terutama dalam hal suhu lingkungan. Perangkat elektronik dalam data center rentan terhadap panas karena harus beroperasi secara terus-menerus. Oleh karena itu, idealnya lokasi data center memiliki iklim yang cenderung sejuk. Jika tidak, perlu dipertimbangkan penggunaan sistem pendingin atau pemanas untuk menjaga suhu perangkat agar tetap stabil.
- Kemampuan untuk Berkembang (Scalability)
Kemampuan untuk berkembang merupakan syarat opsional tetapi penting, terutama jika perusahaan memproyeksikan pertumbuhan yang signifikan di masa depan. Memilih lokasi yang luas akan memungkinkan perusahaan untuk melakukan ekspansi tanpa mengganggu operasional saat ini.
Tier Data Center: Menilai Keandalan
Tier dalam konteks data center merujuk pada tingkat keandalan dan ketersediaan infrastruktur. Semakin tinggi tier-nya, semakin baik dan andal infrastruktur data center tersebut. Terdapat empat tingkatan tier dalam data center:
- Tier 1 – Basic Site Infrastructure
Tier 1 umumnya ditemukan pada perusahaan yang memiliki data center internal, dengan infrastruktur standar yang memenuhi persyaratan dasar data center. Perangkat TI dihubungkan melalui satu jalur distribusi non-redundan atau satu uplink per server. Tingkat ketersediaan mencapai 99,671%, yang berarti waktu downtime maksimal 28,8 jam per tahun. Fokus utamanya adalah untuk menjaga operasional selama jam kerja dengan bantuan UPS dan generator. Fasilitas seperti genset, raised floor, dan UPS bersifat opsional. Tindakan pencegahan pemeliharaan dilakukan dengan melakukan shutdown keseluruhan sistem. Tingkat keamanan terhadap gangguan direncanakan atau tidak dapat dikategorikan sebagai rentan. Pembangunan fasilitas ini membutuhkan waktu singkat, biasanya tidak lebih dari 3 bulan.
- Tier 2 – Redundant Site Infrastructure Capacity Components
Tier 2 mirip dengan Tier 1, namun dengan tambahan komponen redundan. Selain UPS, data center Tier 2 harus dilengkapi dengan generator cadangan untuk menghadapi pemadaman listrik dari PLN. Raised floor menjadi keharusan. Tingkat ketersediaan mencapai 99.741%, dengan waktu downtime maksimal 22 jam per tahun. Komponen redundan N+1 hadir, serta sumber daya cadangan untuk mengurangi waktu downtime. Keamanan terhadap gangguan yang direncanakan atau tidak sedikit rentan. Tindakan pencegahan pemeliharaan melibatkan shutdown pada jalur daya dan infrastruktur yang membutuhkan perawatan. Pembangunan fasilitas ini membutuhkan waktu maksimal 3-6 bulan. - Tier 3 – Concurrently Maintenable Site Infrastructure
Tier 3 merupakan standar internasional dalam hal infrastruktur, fasilitas, dan keamanan data center. Tingkat ketersediaan mencapai 99.982%, dengan waktu downtime maksimal 1,6 jam per tahun. Lebih dari satu sumber daya listrik dan jaringan diperlukan untuk memastikan kelangsungan operasional tanpa shutdown. Raised floor, UPS, dan generator cadangan menjadi prasyarat, bersama dengan sistem pengaturan udara dan komponen redundan N+1. Keamanan tinggi berkat sistem keamanan 24/7 dan ketahanan terhadap bencana. Pencegahan pemeliharaan melibatkan beralih ke sistem backup selama pemeliharaan. Pembangunan fasilitas ini membutuhkan waktu maksimal 15-20 bulan.
- Tier 4 – Fault Tolerant Site Infrastructure
Tier 4 hampir identik dengan Tier 3, namun dengan toleransi downtime hanya 30 menit per tahun, dan tingkat ketersediaan mencapai 99.995%. Raised floor, UPS, generator cadangan, serta pengaturan udara tetap diperlukan. Keamanan sangat tinggi, tanpa kerentanan terhadap gangguan direncanakan atau tidak. Pembangunan fasilitas ini membutuhkan waktu maksimal 15-20 bulan.Keputusan mengenai tier yang dipilih akan memengaruhi tingkat keandalan dan biaya pembangunan serta pemeliharaan data center.
Langkah-langkah dalam Membangun Data Center
Setelah memahami syarat-syarat dan tier dalam membangun data center, berikut langkah-langkah yang dapat diikuti:
- Menentukan Kebutuhan dan Tujuan
Tentukan tujuan perusahaan terlebih dahulu sebelum membangun data center. Apakah perusahaan membutuhkan data center dengan tingkat keandalan tinggi untuk kebutuhan jangka panjang atau cukup dengan tingkat keandalan yang lebih rendah untuk kebutuhan jangka pendek.
- Seleksi Lokasi yang Tepat
Pilih lokasi yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan, termasuk kedekatan dengan infrastruktur kritis dan minim risiko bencana alam.
- Desain Infrastruktur Sesuai Tier yang Dipilih
Rancang infrastruktur data center sesuai dengan tier yang telah dipilih. Pastikan untuk memperhatikan aspek redundansi pada setiap komponen kritis untuk memastikan keandalan sistem.
- Pengadaan Peralatan dan Sumber Daya
Pilih dan beli peralatan yang sesuai dengan desain dan kebutuhan data center. Libatkan tim IT dalam proses pengadaan peralatan untuk memastikan kesesuaian dan kualitas peralatan yang dibeli.
- Pembangunan dan Pemasangan
Mulailah pembangunan fisik data center sesuai dengan desain yang telah disepakati. Pastikan untuk melakukan pengujian terhadap semua peralatan untuk memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik.
- Optimalisasi dan Pemeliharaan
Lakukan pemantauan secara terus-menerus terhadap performa data center dan lakukan optimalisasi jika diperlukan. Selain itu, lakukan pemeliharaan rutin sesuai dengan standar tier yang dipilih untuk memastikan kelancaran operasional data center.
Memahami langkah-langkah membangun sebuah data center tidak sekadar tentang mengumpulkan peralatan teknis, melainkan juga mengenai menjamin kehandalan, keamanan, dan ketersediaan data yang berkelanjutan. Memperhatikan persyaratan yang diperlukan serta memilih Tier yang sesuai adalah elemen penting dalam proses pembangunan pusat data yang efektif dan dapat bertahan lama.
Namun, disarankan untuk mendapatkan saran langsung dari para ahli dalam membangun data center. Oleh karena itu, untuk para pebisnis yang serius ingin mengetahui cara membangun data center serta meningkatkan kemampuan tim IT dalam bidang ini, Cyber Network Indonesia siap membantu sebagai konsultan, konstruksi dan sertifikasi tier dengan tenaga ahli yang sudah tersertifkasi Certified Data Centre Expert (CDCE), Certified Data Centre Specialist (CDCS), Certified Data Centre Professional (CDCP), Certified Data Centre Facilities Operation Manager (CDFOM), Certified TIA-942 Design Consultant (CTDC), Certified TIA-942 Internal Auditor (CTIA), Accredited Tier Designer (ATD), Accredited Tier Specialist (ATS), dan Accredited Operations Specialist (AOS).
Peran data center untuk bisnis memang sangat penting, karena itu rancanglah pembangunan data center terbaik untuk memaksimalkan bisnis Anda. Mulailah membangun bisnis Anda menjadi lebih baik bersama Cyber Network Indonesia. Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang pembangunan Data Center bisnis anda, silakan hubungi kami di info@cni.net.id